Benarkah Bumi mengelilingi matahari?

Matahari tidak mengelilingi bumi, pun juga sebaliknya, bumi tidak mengeliling matahari.
Hakikinya matahari terbit (lahir/muncul) dari timur dan terbenam (tenggelam) di barat.

Nabi SAW bersabda: “Sungguh Allah telah memperlihatkan bumi kepadaku, lalu aku melihat timur dan baratnya” (HR. Muslim)

QS. Al Kahfi 86
“hingga ia (Zulkarnain) sampai ke tempat terbenamnya matahari, lalu ia melihat matahari terbenam ke dalam mata air lumpur yang hitam. Disana ia bertemu dengan satu umat (yang masih primitif). Kami ilhamkan: “hai Zulkarnaen! kamu boleh menyiksa mereka atau engkau boleh berbuat baik kepada mereka“

QS. Al Kahfi 90
“Akhirnya ia sampai di tempat terbitnya matahari, dilihatnya matahari menerangi suatu kaum yang belum berpakaian“

Tanda kiamat:
“Sesungguhnya tanda yang pertama ialah terbitnya matahari dari barat atau binatang Daabah, yang satu dibelakang yang lain, kemudian Nabi menerangkan: yang demikian itu, bahwa tiap matahari terbenam, ia sujud di bawah Arsy, kemudian minta izin untuk terbit, lalu tidak diizinkan hingga bila Allah menghendaki terbit dari barat. Maka ketika ia sujud di bawah Arsy lalu minta izin untuk terbit, tidak diizinkan, kemudian minta izin lagi, juga tidak diizinkan, sehingga ia merasa umpama diizinkan sudah tidak akan sampai ke ujung timur (tempat terbitnya) lalu ia berkata: Ya tuhan alangkah jauhku dari manusia. Dan ketika pada malam hari ia kembali minta izin, lalu diperintah: Terbitlah dari tempatmu.” (HR. Abu Laits dg sanad dari Abu Zar’ah dari Amr mendengar cerita dari Marwah tentang tanda-tanda kiamat).

Dari Abu Dzar ra. berkata: “Nabi SAW berkata kepadaku ketika matahari terbenam: Tahukah kamu, kemanakah matahari itu pergi?. Saya menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Sesungguhnya matahari itu pergi sambil sujud di bawah Arsy, lalu ia minta izin dan diberi izin dan dikatakan kepadanya: Kembalilah ke tempat kamu datang kepada-Ku. Lalu ia terbit dari tempat terbenamnya (barat).“

Allah Maha Kaya dan Maha Pencipta. Bukanlah hal yang sulit bagi Allah menciptakan matahari dalam jumlah yang banyak (telah diukur-Nya) dengan bentuk dan rupa yang sama persis dengan sebelum-sebelumnya dan terbit/lahir dari timur lalu terbenam di barat setiap harinya.

QS. An-Naml 12
“Dan Dia menyerahkan kepadamu malam dan siang, matahari dan bulan“

QS. Anbiyaa 33
“Dialah yang menciptakan siang dan malam serta matahari dan bulan”

QS. Yaasin 40
“Matahari tidak mungkin menyusul bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang dan masing-masing berjalan pada garisnya“

Datangnya siang bukan karena terbitnya matahari.
Datangnya malam bukan karena ditinggalkan matahari.
Malam dan siang dicipta sebelum bumi dicipta-Nya.
Bumi adalah tempat terbit-terbenamnya matahari, maka bumi harus ada dulu.
(Sama halnya Nabi Adam as dicipta dari unsur-unsur tanah bumi, maka bumi harus ada dulu, baru kemudian proses selanjutnya Allah menciptakan Nabi Adam as)
Setelah itu matahari dimasukkan-Nya ke dalam siang dan bulan ke dalam malam.

QS. An Naazi’at 29-30
“Dijadikan-Nya malam gelap gulita dan siang terang benderang dan sesudah itu Dia hamparkan bumi.“

QS. An Naba’ 6-7
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan (bukan bulatan) dan gunung-gunung sebagai pakunya (agar tidak bergerak)“

Imam Ghazali berkata: “Seandainya bumi ini bergetar dan bergerak, maka semua manusia tidak akan dapat mengerjakan pekerjaan dengan teliti, baik yang menyangkut tumbuh-tumbuhan maupun industri. Perhatikan hal itu pada gempa-gempa yang seringkali menimpa manusia dan memberikan perasaan takut bagi mereka agar bertaqwa kepada Allah“

QS. Ath Thalaq 12
“Sesungguhnya Allah telah menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula.“

Sewaktu Abdullah bin Salam bertanya kepada Nabi SAW: “Dengan apa bumi ini bisa tenang?“,
jawab Nabi SAW: “dengan beberapa gunung“,
pertanyaan berikutnya: “dengan apa gunung-gunung itu dikokohkan?“,
jawab Nabi SAW: “Dengan gunung Qaaf yang dibuat dari Zamrud hijau dan birunya langit“,
setelah itu ditanya lagi “berapa jarak tinginya dari bumi ke langit dunia?“,
jawab Nabi SAW: “500 tahun perjalanan“.
Pertanyaan selanjutnya tentang jarak perjalanan kiri dan kanannya dari titik tengah?,
jawab Nabi SAW: “200 tahun perjalanan”
dan ketika ditanyakan tentang penghuni bumi yang berlapis tujuh itu.
Nabi SAW menyebutkan: “penghuni lapisan ke tujuh adalah para malaikat, penghuni lapisan ke enam adalah Iblis beserta bala tentaranya, penghuni lapisan ke lima adalah setan, penghuni lapisan ke empat adalah ular, penghuni lapisan ke tiga adalah kalajengking, penghuni lapisan ke dua adalah jin dan penghuni lapisan pertama adalah manusia“. “dan di bumi terdapat bagian-bagian yang mendampingi” (QS. Ar Ra’du 4) “di belakang gunung Qaaf ada 70 bumi dari misik (kasturi), 70 bumi dari emas, 70 bumi dari perak, 70 bumi dari besi, 70 bumi dari Anbar, 70 bumi dari kapur. di belakangnya semua terdapat alam malaikat. tidak ada satu manusia pun yang mengetahui jumlah para malaikat ini kecuali Allah, dan mereka bertasbih dengan kalimat LAA ILAHA ILALLAAH MUHAMMAD RASULULLAH“.

Hikmah yang dapat diambil dari tanya-jawab antara Nabi SAW dengan Abdullah bin Salam -seorang yahudi- telah masuk Islam berkat keterangan yang dijelaskan oleh Nabi SAW. Nabi SAW bersabda: “titik tengah bumi adalah Ka’bah“.

Sudah siapkah dan sudah beranikah bertanggung-jawab kepada Allah atas mana yang Anda imani, teori Copernicus (bumi bundar berputar pada porosnya) atau Qur’an dan hadist (bumi terhampar datar dan amat sangat luas)?

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya

Leave a comment